Pagi buta
membuatmu terbangun
dari pelukan
hangat selimut.
Terbangun dengan
penuh semangat
Nan penuh harap.
Berjalan membawa
bakul-bakul di kepala,
melaju menjauhi
rumah yang hangat itu.
Dingin pagi tak
sedikitpun kau hiraukan.
Demi
anak-anakku,
demi keluarga
kecilku, demi kesejahteraan kita.
Meski aku
seorang perempuan,
bukan berarti
aku lemah.
Bukan pula
berarti lantas aku bisa bergantung
pada kekuatan
suamiku.
Anakku,
Kelak kau harus
sekuat aku, harus bisa bertahan
sesulit apapun.
Dan itulah pesan
singkat perempuan-perempuan
Madura.
(Ulul Albabiyatul Husna)
diantologikan dalam antologi puisi Rampak Naong oleh Dewan Kesenian Jawa Timur
0 comments:
Posting Komentar