Rabu, 25 November 2015

Perempuan-perempuan Madura



Pagi buta membuatmu terbangun
dari pelukan hangat selimut.
Terbangun dengan penuh semangat
Nan penuh harap.
Berjalan membawa bakul-bakul di kepala,
melaju menjauhi rumah yang hangat itu.
Dingin pagi tak sedikitpun kau hiraukan.
Demi anak-anakku,
demi keluarga kecilku, demi kesejahteraan kita.
Meski aku seorang perempuan,
bukan berarti aku lemah.
Bukan pula berarti lantas aku bisa bergantung
pada kekuatan suamiku.
Anakku,
Kelak kau harus sekuat aku, harus bisa bertahan
sesulit apapun.
Dan itulah pesan singkat perempuan-perempuan
Madura.

(Ulul Albabiyatul Husna)

diantologikan dalam antologi puisi Rampak Naong oleh Dewan Kesenian Jawa Timur

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Posting Komentar