![]() | ||
penampilan lomba musikalisasi puisi |
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
sedang punya gawe di bulan bahasa mengadakan
lomba musikalisasi puisi Minggu pagi (11/10). Sebenarnya akan ada dua
kategori perlombaan yang diadakan berbeda hari. Kategori tingkat pelajar dan
mahasiswa. “Karena peserta kategori pelajar hanya tiga delegasi maka sangat
memungkinkan untuk disatukan pelaksanaannya.” Tutur Rima dari pihak panitia.
Pelaksanaan lomba musikalisasi puisi juga dibarengi dengan pengumpulan esai
yang sudah diumumkan jauh hari dan diperjelas saat TM (red: Take Meeting) tanggal lima Oktober
kemarin.
Bahkan
untuk inspirasi membentuk komunitas seni baru. Lomba musikalisasi puisi termasuk
jarang ada. “Jarang ada dan ini juga baru pertama kali. Lomba ini inspirasi
untuk membentuk group kesenian di SMA saya. Dengan adanya acara ini saya
berharap bibit-bibit seni yang ada di SMA akan lebih banyak lagi berkarya.”
Ungkap salah satu peserta dari SMA 1 Kamal. Dari delegasi MAN Bangkalan juga
menyatakan bahwa lomba musikalisasi puisi itu langka. “Atas nama teater, ini
yang pertama kali karena musikal itu jarang ada lomba-lomba kayak gini. Nggak
sering seperti baca puisi, musik, dan
ngeband.” Tuturnya dengan kelakar malu-malu.
![]() |
suasana persiapan peserta |
Seni
itu tidak bisa dilombakan. Tapi juri mempunyai kriteria-kriteria tertentu untuk
menilai dalam sebuah perlombaan yang diadakan. Ketajaman suasana saat
musikalisasi dibawakan, ending atau
kesan dan pesan yang ingin disampaikan ke audien, dan ekspresi juga menjadi
penilaian tersendiri. “Karena ini musikalisasi puisi, puisi tetap menjadi acuan
utama. Dari segi penampilan, penghayatan.” Komentar Pak Suryadi selaku dewan
juri. Evaluasi dari keseluruhan, mengharapkan lebih dimatangkan lagi secara
konsep pertunjukan. Jangan sampai penyaji juga terganggu dengan apresiasi
penonton yang kurang kondusif. “Penyajinya main. Penonton juga main. Jelas itu
mengganggu konsentrasi” Tambahnya. Belum lama menjadi dosen sastra di UTM
khususnya PBSI, maka belum sepenuhnya tahu fasilitas yang telah dimiliki prodi.
“Acara puisi seperti itu panggungnya dikondisikan lebih serius. Saya tidak tahu
sih fasilitasnya di sini itu seperti apa. Ini kan evaluasi. Jadi ke depannya
semoga lebih baik.” (Red)
0 comments:
Posting Komentar