Jumat, 16 Oktober 2015

Sarasehan Bahasa dan Sastra PBSI




UTM- Dosen Prodi Pendididkan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI)  mengadakan Sarasehan Bahasa dan Sastra, Kamis siang (15/10) di Aula Auditorium Universitas Trunojoyo Madura. Acara ini merupakan salah satu acara untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sastra yang sudah dimulai sejak awal bulan Oktober 2015. Rencananya Bulan Bahasa dan Sastra Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia akan digelar selama sebulan penuh dengan berbagai kegiatan. Acara yang baru dimulai pukul 14.30 WIB ini mewajibkan mahasiswa baru Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk hadir dalam acara tersebut dan mengisi absen yang sudah tersedia. Selain mahasiswa baru acara  ini juga dihadiri oleh setiap angkatan yang ingin mengikuti kegiatan sarasehan Bahasa dan Sastra. Dekan Fakulas Ilmu Pendidikan dan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga tamu undangan yang merupakan dosen-dosen PBSI juga ikut andil dalam menyukseskan acara tersebut.

            Tema kegiatan Sarasehan Bahasa dan Sastra ini adalah “Pemuda dan Sastra di Tengah Globalisasi” yang dibahas oleh Sulaiman selaku Dekan FKIP dan Rendi Teguh Wibowo sebagai ketua angkatan PBSI yang pertama. Acara sarasehan ini diawalai dengan sambutan dari Kaprodi PBSI, Wachid Khoirul Ikhwan. Beliau menyatakan bahwa acara ini merupakan rangkaian acara dari Bulan Bahasa dan Sastra (BBS). Komunitas-komunitas yang berada dalam naungan Prodi PBSI juga ikut  meramaikan acara dengan penampilan untuk menghibur. Diawali dengan komunitas Terak Bulan, yang menarikan tarian tradisional Madura membawa suasana hangat dalam acara tersebut. Acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh para dosen, yakni dari Ira Fatmawati, Ahmad Jamiul Amil dan Slamet Wahedi.

            Acara kemudian dilanjutkan dengan Sarasehan Bahasa dan Sastra yang dimoderatori oleh Farid Ryan Amrullah. Rendy sebagai salah satu pembicara mengawali dengan memberikan kata-kata mutiara dari Sastrawan Indonesia, Pramudya Ananta Toer bahwa kita boleh saja maju dalam bidang apapun namun jika tidak mengetahui sastra maka kalian hanyalah hewan yang pandai dari hal tersebut Rendy menjelaskan bahwa bersastra itu penting sebagai alat untuk perubahan. Dilanjutkan oleh Pak Sulaiman yang menjelaskan mengenai peran pemuda masa kini dalam globalisasi. Beliau menyatakan bahwa pemuda sekarang berbeda jauh dengan pemuda zaman dahulu, kemudian membahas mengenai sastra yang berpolitik bahwa sastra sebagai alat untuk mengendalikan kesalahan-kesalahan yang terjadi kemudian diadakan sesi tanya jawab yang melibatkan pembicara.

            Setelah pemaparan dan sesi tanya jawab acara di lanjutkan dengan penampilan puisi dari mahasiswa dan komunitas Karsa. Fauzi dari kelas 3C membacakan puisi dengan judul ‘IDA’, pembawaanya membuat para penonton sangat antusias untuk menyaksikan. Lalu penampilan dari Komunitas Karsa yaitu pembacaan puisi “Membaca Sajak dalam Kepulan Asap”, mereka persembahkan untuk saudara yang terkena bencana alam di Riau. Iringan lagu Ebiet G. Ade dengan judul Berita Kepada Kawan membawa semua penonton hanyut dalam perasaan sedih. Acara yang selesai pukul 16.45 WIB diakhiri oleh puisi yang kembali dibacakan oleh Slamet Wahedi. (nda)

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Posting Komentar