dari atas goa |
Hutan
di atas batu terdengar tak masuk akal, namun hutan ini akan membuat alat indra
bertahan untuk sekadar melepas jenuh dan berlama-lama meluangkan waktu menikmatinya.
Terletak di Jalan Pahlawan, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Sampang Kota. Keindahan
kota Sampang hampir seluruh dari seluk beluk sudutnya akan mudah kita nikmati.
Ya, itu jika kaki sudah benar-benar memijak di atasnya puncak ‘Hutan di Atas
Batu’ sebutan yang elok bagi obyek wisata yang lebih akrab disebut dengan Goa
Lebar.
Bernama
goa lebar karena bentuk goa ini cekung dan melebar membentuk oval seperti
perahu. Begitu teduh, sejuk, dan nyaman dengan pepohonan rindang di dalamnya. Konon
Goa ini menurut sejarahnya adalah tempat petilasan Pangeran Trunojoyo. Juga
sebagai tempat bertapa bagi kaum penyembah dewa-dewa, sebelum masuknya Islam di
Sampang yang disebut dengan penganut Paganisme. Berbagai artefak kuno bekas
penyembahan diceritakan tertutup dan tertimbun bebatuan alam di dalamnya.
Ketika
kita tiba tepat di tengah-tengah mulut goa, janganlah terkejut dengan raksasa
yang akan menyambut kedatangan kita. Patung Trunojoyo berdiri gagah dengan
busana sakeranya menyambut kedatangan pengunjung. Seolah Sang Pangeran sedang
memanggul bebatuan karst besar yang hendak runtuh. Dan pengunjung diperbolehkan
selfie bersama Pangeran Trunojoyo, di
bawah lindungan tubuhnya yang kekar. Bersama beberapa patung naga biru penghuni
goa ini.
Berbagai
jenis pohon seperti Beringin, Cemara, Waru, Tanjung, dan Palem tumbuh subur dan
menjulang tinggi, akarnya menancap kuat di atas batu-batu karst di tengah goa
berdiameter 200 m. Benar-benar bagai hutan namun berada di tengah kota. Dengan
tebing-tebing yang curam, berlumut, dengan stalakmid dan stalaktid beraroma
khas muncul dari lubang-lubang gelap setiap sisi goa berkedalaman 300 meter itu.
Bunga-bunga seperti trifolia, aneka paku-pakuan, tumbuh alami bersama
rerumputan liar yang tumbuh segar di sekelilingnya. Hamparan rumput yang
menghijau begitu kontras dengan serakan bebatuan karst yang berwarna putih kecoklatan.
Tempat melesehkan diri paling nikmat bersama keluarga.
Goa
yang masih dalam tahap pembangun ini sedikit demi sedikit sudah mulai ramai
dikunjungi wisatawan karena semakin bagusnya fasilitas dan perawatan yang
diberikan oleh pemerintah setempat. Berbagai fasilitas seperti gazebo, taman
lengkap dengan tempat duduknya, pagar pembatas di bibir goa, dan tangga untuk memudahkan pengunjung sampai
pada lembah goa pun sudah disediakan.
Tempat
ini selain cocok dikunjungi bagi pecinta lingkungan hidup, juga cocok
dikunjungi dengan membawa keluarga besar saat libur akhir pekan. Tepat di depan
tempat parkir masuk Goa Lebar, terdapat kolam renang yang cukup dengan membayar
5000 ribu rupiah per orang saja, kita pun sudah dapat menikmati kecipak jernih airnya.
Dapat menjadi pilihan alternatif untuk melepas gerah seusai menyusuri Kota
Sampang ataupun sudut-sudut Goa Lebar. Dan sediakan 2000 rupiah untuk biaya
parkir sepeda motornya. Samping kolam renang ini terdapat pula tongkrongan
komunitas seni dan budaya Gunung Lanceng Goa Lebar Sampang. Beserta gazebo sebagai
tempat istirahat yang nyaman.
Tak
usah khawatir sulit mendapatkan aneka makanan penjanggal perut. Berjejer di
sana beberapa warung dan cafe yang
dapat dipilih untuk dijadikan sebagai tongkrongan favorit bersama keluarga.
Dari atas sana jika kita menengok ke arah bagian barat, dapat terlihat dengan
anggunnya menara Masjid Agung yang menjulang tinggi, Monument Trunojoyo, dan
hiruk pikuk perkotaan di Kota Sampang. Bagian selatan, jika memungkinkan akan terlihat
birunya selat Madura. Dan kerlap-kerlip lampu kota yang indah pada malam hari
di seluruh bagian penjuru mata ketika kita melempar lepas pandangan. Tentu saja
keindahan ini harus terus kita rawat agar terus dapat kita nikmati sampai anak
cucu kita nanti.
Penulis: Anggun PAM
0 comments:
Posting Komentar