Minggu, 06 Maret 2016

Hanya pada Malam

Riuh derkuku menyimpan Tanya dalam kegelapan
Hawa malam mengambang
Menghadirkan aroma pekat yang menghujam dalam jiwa

Seperti terlahir dari Rahim asing yang keparat
Lalu terlempar dari labirin tak bernama
Mereka bernyanyi dalam malam panjang
Merangai-rangai seperti mengharapkan rangkulan

Mata bukan sekedar mata
Mereka memancarkan kilau yang menawan
Menyisahkan sedikit tawa pada sebuah penyesalan
Birahi memenuhi tubuh mereka

Suara jangkrik mengusik gendang telinga
Menyusuri malam pekat yang jauh dari keramaian
Mereka tak henti-hentinya melafalkan dalil yang tak bermakna
Megotori diri dengan gumpalan darah tanpa busana

Gemuruh angin seakan runtuh
Para jelatah menghampiri mereka dengan bongkahan kertas merah
Menciptakan air asin yang menetes dari dalam tubuh
Membagi malam dengan hawa yang temaram

Mereka diam
Hanya tubuh mengeliat mencari buih-biuh padat yang mengkilat
Menaburinya dengan sedikit ludah tanpa aroma
Bukan cinta, melainkan gairah

Bangkalan, 2015

Oleh f4

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Posting Komentar