Riuh derkuku menyimpan
Tanya dalam kegelapan
Hawa malam mengambang
Menghadirkan aroma pekat
yang menghujam dalam jiwa
Seperti terlahir dari Rahim asing yang keparat
Lalu terlempar dari labirin tak bernama
Mereka bernyanyi dalam malam panjang
Merangai-rangai seperti mengharapkan rangkulan
Mata bukan sekedar mata
Mereka memancarkan kilau
yang menawan
Menyisahkan sedikit tawa
pada sebuah penyesalan
Birahi memenuhi tubuh
mereka
Suara jangkrik mengusik gendang telinga
Menyusuri malam pekat yang jauh dari keramaian
Mereka tak henti-hentinya melafalkan dalil yang
tak bermakna
Megotori diri dengan gumpalan darah tanpa busana
Gemuruh angin seakan
runtuh
Para jelatah menghampiri
mereka dengan bongkahan kertas merah
Menciptakan air asin
yang menetes dari dalam tubuh
Membagi malam dengan
hawa yang temaram
Mereka diam
Hanya tubuh mengeliat mencari buih-biuh padat
yang mengkilat
Menaburinya dengan sedikit ludah tanpa aroma
Bukan cinta, melainkan gairah
Bangkalan, 2015
Oleh f4
0 comments:
Posting Komentar