Indonesia Mengajar Goes to UTM

Bangkalan (2/12), acara bertajuk Indonesia Mengajar Goes to Campus yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Informatika di aula Gedung Graha Utama lantai 10 diikuti lebih dari 200 mahasiswa dari Prodi Pendidikan Informatika dan 50 mahasiswa dari prodi pendidikan lainnya. “Bermula dari kerjasama kita dengan Kelas Inspirasi Lamongan yang juga merupakan sebuah proker dari Indonesia Mengajar, dari situ kami mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan link-link dari teman-teman Indonesia Mengajar,” Ungkap Hilmi sebagai ketua pelaksana yang ditemui seminggu sebelum acara ini dimulai. Acara ini bertjuan untuk memberikan wawasan terhadap mahasiswa Fakultas Pendidikan khususnya, dan seluruh mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura  pada umunya. Acara tersebut diselenggarakan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB, mengulas beberapa pengalaman mengajar dari dua narasumber hebat bernama Laras dan Susi. Setahun penuh mereka berdua berada di daerah terpencil tempat bertugas.

Indonesia Mengajar merupakan sebuah yayasan sosial yang bertugas mengirim para pemuda berkompeten untuk ditugaskan mengajar selama satu tahun penuh di sebuah tempat terpencil. Dalam seminar tersebut Laras mengungkapkan bahwa terdapat 17 tempat yang menjadi sasaran pengabdian Indonesia Mengajar. Di Pulau Jawa terdapat dua tempat, sedangkan sebagian besar terletak di Sumatera Utara, Kalimantan dan wilayah Indonesia bagian timur.

Pemuda yang disebut sebagai Agent of change merupakan tujuan besar dari yayasan Indonesia Mengajar, “Kami hanya seorang pemuda biasa, yang datang untuk mengarahkan mereka menjadi lebih baik. Mencoba bersama-sama dengan mereka mengubah apa yang memang belum sesuai dengan perubahan era saat ini. Kami bukan dewa, yang tiba-tiba datang merubah segala kondisi yang belum layak ditempat tersebut, kemudia seketika menjadi lebih baik,” ungkap Laras dalam seminar tersebut.

Antusiasme mahasiswa untuk bertanya mengenai susahnya kehidupan ditempat tugas turut mengundang semangat pemateri bercerita lebih dalam mengenai suka duka hidup di tempat asing yang memang sangat berbeda dengan mereka. Gelak tawa pun mewarnai acara tersebut. (Alf/Arm)