Gugurnya daun tak selamanya karena kering
Terbangnya burung tak seluruhnya karena ringan
Kokohnya pohon tak hanya karena besar
“saya terdzholimi” menjadi tameng sang pengobral nafas belaka
Yang terbuai dengan lantunan indah ayat-ayat
pelindung raga
Negara
ku….
Kau negaraku….
Merka pemimpinku?
Iya kah?
Penuh Tanya dibalik selendang emas
selempang tanah
Rupiah….
Kau mata uangku… memang benar…
Tapi tikus-tikus berdasi telah memakan
rupiah ku…
Aku
harus bagaimna?
Haruskah berteriak maling
Apakah harus diam saja?
Atau bahkan, haruskah kuracuni tikus-tikus
berdasi itu dengan kotoran mereka sendiri?
Beda air, beda penghuni
Beda warna beda usaha
Beda sumur, beda isi
Memang benar adanya
Mereka
semakin membodohiku,
Membodohi dengan cara sangat bodoh….
Hahahahaaha….
Tawaku membumbung tinggi di
udara dan berlabu di gentong tua milik pak lurah
by: Asyfi
0 comments:
Posting Komentar