Jumat, 14 Oktober 2016

kekosongan penuh akan makna

Gugurnya daun tak selamanya karena kering
Terbangnya burung tak seluruhnya karena ringan
Kokohnya pohon tak hanya karena besar
“saya terdzholimi” menjadi tameng sang pengobral nafas belaka
Yang terbuai dengan lantunan indah ayat-ayat pelindung raga
                Negara ku….
Kau negaraku….
Merka pemimpinku?
Iya kah?
Penuh Tanya dibalik selendang emas selempang tanah
Rupiah….
Kau mata uangku… memang benar…
Tapi tikus-tikus berdasi telah memakan rupiah ku…
                Aku harus bagaimna?
Haruskah berteriak  maling
Apakah harus diam saja?
Atau bahkan, haruskah kuracuni tikus-tikus berdasi itu dengan kotoran mereka sendiri?
Beda air, beda penghuni
Beda warna beda usaha
Beda sumur, beda isi
Memang benar adanya
                Mereka semakin membodohiku,
Membodohi dengan cara sangat bodoh….

Hahahahaaha….
Tawaku membumbung tinggi di udara dan berlabu di gentong tua milik pak lurah

by: Asyfi

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Posting Komentar