Minggu, 20 Maret 2016

Negriku Bukan Dongeng


Dalang mengangkang depan cermin tipu daya

Sepuluh menit dari jantungmu
Hantu-hantu berlarian mengejar dari balik kuburan
Ike…kau bisu dengan bunga dua tanda terengkuh di dada
Sorot bulan bermuka ngenes melihat negerimu didaulat kegelapan
Ike… epos baru saja lahir dari desamu yang tak terlihat di peta
Catatan sejarah bertambah kaya
Menjadi dongengan kelak buat anakmu

Arggh….

Kau tak mampu lagi menjerit meski dalam hati
Hatimu penuh lebam pemberontakan
Kabut mengusap air mata dari ketegangan
Menjilati bau busuk hantu-hantu
Merangkak tertubruk lebam ayahmu
Dongeng-dongeng adalah asal kesakitan demi kesakitan
Nyanyian guruh menggaung
Kecemasan darah sebagai tanda
Malam ini kau saksikan bulan dicabut dari rumahmu

Telungkup memeluk tangis pada tanah dengan ribuan memar, sobekan, hingga ketegangan darah

Menyadap mata bening anak-anakmu
Tergores darahnya noda abadi
Kesakitan demi kesakitan menjadi jalan panjang sejarah

Ike…



Bangkalan, 06 November 2015

Oleh Anggun PAM

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Posting Komentar