Jumat, 13 November 2015

Ibu Dan Jone





Ibuku aku saga aku kayu aku batu yang kau kutuk dengan sepuluh alasan tak datang samping hajatmu dentuman bunyi-bunyi terus merekah dalam gendang jiwaku
kehidupan penyair adalah misteri kejam yang aku kuak dalam peti pikiranku
Kaulah pemenangnya Jone
dari mulutmu yang membungkam mulutku itu
Kaulah pemenangnya Jone
bergetar seluruh napas yang kutata dalam-dalam
angin yang berbisik tangis kemarau
diam bisu batu mati waktu aku duduk melawan matamu
Kaulah pemenangnya Jone
            pada itu dendam ataukah gemas menjalari sukmaku
tapi isi dari sukmaku terus menego
antara bunyi serangga malam, suaramu menggelayuti kuping yang melongo
Hujan yang kunanti menyimpan dendam diri pada kata kau

Jone sampai kapan puja
merdunya air
rincih-rincih menentang ubin menyentuh keningku seperti
siraman-siraman hujan waktu aku kanak-kanak
Ahh aku ingin kembali pada pangkuanmu Ibu,
dekap pundakku gembira tenggelam di  air susumu

Paduan suara tawa dan alam dunia    
Sudah kau pahat tubuhku menjadi puisi getar melodi
Melodi dalam kata
Kembali pada dirimu
Kau tak bisa mati
Meski entah ke mana kau pergi

Maskam UTM, 010915





Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Posting Komentar